Wednesday 8 February 2017

Untuk Kawan

Hai Kawan!

Kawan, disini sedang hujan. Secangkir kopi menemaniku dengan lagu-lagu dari Avenged Sevenfold. Ya, aku tahu itu band idolamu. Akupun masih ingat betul, dua judul lagu Avenged Sevelfold yang tersimpan dalam ponselmu: Nightmare dan Dear God. Aku sekarang sedang mendengar lagu itu.

Kawan, bagaimana permainan gitarmu? Kurasa kau makin jago.

Kawan, kau perlu tahu, aku selalu iri dengan permainan gitarmu itu dan merasa enggan ketika kau ajak bicara tentang gitar. Tapi kawan, aku ingin belajar gitar. Sudikah kau mengajariku? Kebetulan setahun lalu aku membeli gitar, tapi kini masih jadi sekedar penghias kamar.

Kawan, terimakasih pernah mengajakku berkunjung ke rumahmu. Aku lupa persisnya berapa kali, tapi tentu lebih dari dua kali. Terimakasih atas jamuanya dan keramahan keluargamu. Terimakasih oleh-oleh sebotol jamu-nya, jamu buatan Ibumu enak!

Maaf kawan,  jika sebelumnya aku menolak beberapa kali permintanmu untuk bertamu kerumahku. Tapi kawan, kini pintu rumahku terbuka untukmu. Sungguh! Bahkan Orangtuaku sendiri juga berharap kau datang kerumah kami.

Kawan, apakah kau ingat kapan terakhir kali kita berjumpa? Aku sendiri tak ingat betul, mungkin 2-3 tahun yang lalu. Bagiku itu sudah sangat lama. Perlulah kita segera berjumpa kembali. Menikmati kopi sembari berbica tentang musik ataupun kisah asmaramu. Ah, sayangnya kau dengan kebiasaanmu. Berganti-ganti nomor ponsel. Tinggalkan nomor ponselmu jika kau membaca ini atau tinggalkan nama akun media sosial mu (meski aku tak yakin kau punya medsos)

Terakhir kawan, untukmu aku ingin mengucapkan: Kawan, terimakasih!


Dari teman sekelas dan satu meja denganmu empat tahun yang lalu.

2 comments:

  1. kadang teman emang ada yang gini. kalau udah pisah gaada kabarnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. begitulah, kadang juga tiba-tiba ketemu tanpa sengaja.

      Delete