kau memberiku sepasang sepatu, padahal saat ini bukan tanggal dan bulan kelahiranku. kau juga meyertakan selembar kertas yang terlipat. begitu berkecamuk dikepalaku, apa tujuan mu?
sama sekali
tak ada coretan pena diatas kertas itu. namun bukan berarti tak ada sesuatu
yang kau tulis. kau tak menuliskanya dengan pena, namun dengan ujung
telunjukmu.
dengan teliti kuperhatikan
kertas itu, hingga aku dapat melihat setiap huruf yang kau tulis.
jika tak salah, beginilah yang
kau tulis:
“berlarilah
dengan sepatu ini. berlarilah sejauh mungkin, hingga ketika kau menoleh
kebelakang, kau tak lagi dapat melihatku, dan ketika kau menyadarinya, kau tak
perlu mencariku.”
0 comments
Post a Comment